Sheriff Florida Selidiki Kemungkinan Konspirasi di Balik Upaya Pembunuhan Trump

Trump

Trend Conspira –  Seorang sheriff di Florida mengungkapkan bahwa penyelidikan atas upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Donald Trump, yang terjadi pada akhir pekan lalu, kini tengah berfokus pada kemungkinan adanya konspirasi yang lebih luas di balik insiden tersebut.

Sheriff Martin County, William Snyder, mengatakan bahwa tersangka, Ryan Wesley Routh, diduga mendekati Trump National Golf Club di West Palm Beach dengan membawa senjata api. Routh, yang bukan merupakan warga setempat, terlihat oleh agen Dinas Rahasia sedang mengarahkan senjata melalui area semak-semak beberapa lubang di depan Trump yang sedang bermain golf. Setelah ketahuan, Routh berusaha melarikan diri, namun berhasil ditangkap.

“Apakah Routh bertindak sendiri atau bagian dari sebuah konspirasi? Ini yang harus kami pastikan,” ujar Snyder, dikutip dari Newsweek. “Jika dia seorang penyerang tunggal, maka Trump jauh lebih aman. Namun jika ada jaringan di balik aksi ini, situasinya bisa semakin mengkhawatirkan.”

Routh, berusia 58 tahun, kini menghadapi tuduhan kepemilikan senjata api sebagai mantan pelanggar hukum dan kepemilikan senjata api dengan nomor seri yang telah dihapus. Ia muncul di Pengadilan Federal Paul G. Rogers pada Senin pagi dengan tangan dan kaki diborgol. Snyder memberikan apresiasi kepada seorang saksi yang melaporkan keberadaan Routh sehingga memungkinkan petugas untuk segera menghentikan kendaraannya dan melakukan penangkapan.

Penyelidikan ini melibatkan FBI, Secret Service, serta penegak hukum setempat. FBI menyatakan bahwa mereka sudah berada di West Palm Beach untuk menyelidiki upaya pembunuhan tersebut.

Di sisi lain, Gubernur Florida Ron DeSantis mengatakan bahwa pihak negara bagian juga terlibat dalam penyelidikan. “Kami percaya ada beberapa pelanggaran hukum negara bagian dalam insiden ini,” ujar DeSantis dalam konferensi pers. “Kami ingin memastikan bahwa semua fakta terungkap secara kredibel.”

Sementara itu, Trump, yang merupakan kandidat presiden dari Partai Republik melawan Wakil Presiden Kamala Harris, berterima kasih kepada para pendukungnya dalam unggahan di Truth Social, namun juga menyindir bahwa bahasa yang digunakan oleh Presiden Joe Biden dan Harris mungkin turut memicu upaya tersebut. “Retorika dari kiri hanya membuat kekerasan meningkat!” tulisnya.

Menanggapi insiden tersebut, Biden menyatakan di media sosial bahwa dirinya “lega” Trump tidak terluka dan telah mengarahkan timnya untuk memastikan keselamatan mantan Presiden. Sementara itu, Wakil Presiden Harris mengutuk kekerasan dan menegaskan bahwa “tidak ada tempat untuk kekerasan di Amerika.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *