Sir Adrian Carton de Wiart: Kisah Manusia ‘Sulit Mati’ yang Legendaris

Trendconspira – Jika ada satu orang yang layak disebut sebagai “manusia yang sulit mati,” maka itu adalah Sir Adrian Carton de Wiart. Tokoh legendaris ini merupakan seorang prajurit Inggris berdarah Belgia yang dikenal karena keberaniannya yang luar biasa dalam pertempuran. Selama hidupnya, ia selamat dari 11 cedera perang serius, termasuk ditembak di kepala, kehilangan tangan, dan cedera di hampir seluruh tubuhnya. Namun, semua itu tidak menghentikannya untuk terus bertempur dan mengabdi untuk negaranya.

Kisah hidup Adrian Carton de Wiart adalah bukti nyata bahwa keberanian dan semangat juang dapat mengalahkan segala rintangan, bahkan kematian sekalipun. Dalam artikel ini, kita akan menyelami perjalanan hidupnya yang penuh aksi, keberanian, dan inspirasi.


1. Awal Kehidupan Adrian Carton de Wiart

Adrian Carton de Wiart lahir pada 5 Mei 1880 di Brussel, Belgia, dalam keluarga aristokrat. Ayahnya, Léon Constant Ghislain Carton de Wiart, adalah seorang pengacara yang terkemuka. Meskipun lahir di Belgia, Adrian memutuskan untuk pindah ke Inggris saat muda dan akhirnya menjadi warga negara Inggris.

Ia belajar di Oxford University, tetapi hidupnya berubah ketika ia memutuskan untuk bergabung dengan militer Inggris pada usia muda. Pada tahun 1899, ia terlibat dalam Perang Boer Kedua di Afrika Selatan, dan sejak saat itu, ia mendedikasikan hidupnya untuk perang.


2. Cedera dan Keberanian yang Tak Tertandingi

Selama hidupnya, Sir Adrian terlibat dalam berbagai pertempuran besar, termasuk Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Namun, yang membuatnya terkenal bukan hanya kepiawaiannya dalam strategi perang, tetapi juga kemampuannya untuk bertahan hidup dari cedera serius yang seharusnya mematikan.

Berikut adalah beberapa cedera luar biasa yang pernah dialaminya:

  • Ditembak di kepala, leher, perut, pangkal paha, kaki, dan telinga: Selama Perang Dunia I, Adrian mengalami berbagai cedera akibat peluru, tetapi tetap kembali ke medan perang setelah pulih.
  • Kehilangan tangan kirinya: Dalam sebuah pertempuran, tangannya terluka parah akibat tembakan. Dokter menolak mengamputasi, sehingga ia sendiri yang memotong jarinya karena merasa tangannya tidak berguna. Setelah itu, tangan kirinya diamputasi sepenuhnya, tetapi ia tetap bertempur dengan semangat tinggi.
  • Ditembak di wajah: Salah satu peluru yang mengenai Adrian menembus wajahnya, menghilangkan sebagian telinga dan merusak matanya. Akibatnya, ia kehilangan mata kirinya, tetapi tetap melanjutkan karier militernya.

Meskipun tubuhnya penuh bekas luka perang, Adrian tidak pernah menyerah atau merasa takut untuk kembali ke medan pertempuran.


3. Peran dalam Perang Dunia I dan II

Perang Dunia I adalah salah satu momen penting dalam hidup Adrian. Ia bertugas di berbagai lokasi, termasuk di Front Barat. Meskipun mengalami cedera berat, ia dikenal sebagai pemimpin yang inspiratif dan berani. Pada tahun 1916, ia menerima penghargaan Victoria Cross, penghargaan tertinggi di militer Inggris, atas keberaniannya di medan perang.

Ketika Perang Dunia II pecah, Adrian kembali bertugas meskipun usianya sudah tidak muda. Ia menjadi perwakilan Inggris untuk Polandia pada tahun 1939, membantu mengorganisasi pertahanan Polandia melawan invasi Nazi. Selama perang, ia juga ditangkap oleh musuh dan menjadi tawanan perang di Italia.

Namun, keberanian Adrian tidak berhenti di situ. Dalam usia 60-an, ia berusaha melarikan diri dari penjara dengan menggali terowongan bersama tahanan lainnya. Meskipun upaya ini gagal, ia akhirnya dibebaskan dan kembali ke Inggris untuk melanjutkan misinya.


4. Kepribadian yang Menginspirasi

Selain keberaniannya yang luar biasa, Adrian Carton de Wiart juga dikenal sebagai sosok yang humoris dan rendah hati. Dalam autobiografinya, ia menulis, “Secara jujur, aku menyukai perang.” Pernyataan ini mencerminkan semangat dan dedikasinya terhadap tugasnya sebagai seorang prajurit.

Adrian tidak pernah mengeluh tentang cedera yang ia alami. Sebaliknya, ia selalu menunjukkan sikap positif dan percaya bahwa tugasnya adalah melindungi negara dan rekan-rekannya di medan perang.


5. Masa Pensiun dan Warisan

Setelah Perang Dunia II berakhir, Adrian akhirnya pensiun dari militer. Ia menghabiskan masa pensiunnya di Irlandia, menikmati ketenangan setelah bertahun-tahun berada di medan perang. Sir Adrian Carton de Wiart meninggal dunia pada 5 Juni 1963 di usia 83 tahun.

Warisan yang ia tinggalkan adalah contoh keberanian, ketangguhan, dan dedikasi yang luar biasa. Hingga hari ini, Adrian dianggap sebagai salah satu prajurit paling heroik dalam sejarah.


6. Mengapa Sir Adrian Dijuluki “Manusia yang Sulit Mati”?

Julukan “manusia yang sulit mati” diberikan kepada Adrian karena kemampuannya untuk bertahan hidup dari berbagai cedera mematikan yang seharusnya tidak mungkin dilewati oleh manusia biasa. Ia selamat dari:

  • 11 cedera perang
  • Kehilangan mata dan tangan
  • Percobaan melarikan diri dari penjara di usia 60-an
  • Serangan-serangan brutal di berbagai medan perang

Ketangguhan fisik dan mentalnya membuat banyak orang terinspirasi oleh kisah hidupnya.


Kesimpulan

Sir Adrian Carton de Wiart adalah contoh nyata dari keberanian dan ketangguhan manusia. Hidupnya yang penuh aksi dan perjuangan menunjukkan bahwa semangat juang yang kuat dapat mengatasi segala rintangan, bahkan cedera yang tampaknya mustahil untuk disembuhkan.

Kisah hidup Adrian adalah pengingat bahwa keberanian dan dedikasi tidak hanya penting di medan perang tetapi juga dalam menghadapi tantangan hidup sehari-hari. Hingga saat ini, ia tetap dikenang sebagai salah satu prajurit paling luar biasa dalam sejarah militer dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *